YIA: Bandara Baru di Kulon Progo

Sebagai Peningkat Ekonomi Masyarakat Sekitar

Profil Bandara

Bandar Udara International Yogyakarta (YIA) merupakan sebuah Bandar Udara Internasional yang terletak pada 45 kilometer dari Kota Yogyakarta tepatnya di Kapanewon Temon, Kulon Progo. Dikutip dari Kompas.com, Bandara YIA ini dibangun untuk menggantikan Bandara Adi Sutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas pesawat dan penumpang yang terus meningkat. YIA ini dirancang untuk menjadi bandara modern sehingga mampu menangani penumpang dalam kapasitas besar serta melayani penerbangan dalam negeri maupun internasional.

Pembangunan YIA dimulai pada tahun 2017 dan selesai pada tahun 2019, dengan melibatkan kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PT Angkasa Pura I, serta menerapkan teknologi tahan gempa dengan mengingat lokasi bandara berada di kawasan rawan gempa. Selain itu, pembangunan YIA juga memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan desain ramah lingkungan, seperti penggunaan energi surya dan sistem pengelolaan limbah yang efisien.

Sebagai bandara modern, YIA menawarkan berbagai fasilitas unggulan, seperti terminal dengan luas 219.000 meter persegi, ruang tunggu yang luas, dan akses Wi-Fi gratis di seluruh area. Bandara ini juga dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, restoran, dan toko-toko yang menjual produk lokal Kulon Progo, memberikan kesan bagi para penumpang. Dalam operasionalnya, YIA menggunakan teknologi canggih seperti sistem self-check-in, pemeriksaan keamanan berbasis kecerdasan buatan, dan pengelolaan bagasi otomatis untuk meningkatkan efisiensi layanan.

Dampak Ekonomi

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) telah membawa dampak ekonomi yang signifikan terhadap masyarakat sekitar, terutama di Kulon Progo. Dengan beroperasinya YIA, berbagai sektor ekonomi mengalami peningkatan yang substansial, mulai dari terbukanya lapangan kerja baru hingga berkembangnya UMKM lokal.
Dampak Langsung
  • Peningkatan lapangan kerja
    Menciptakan ribuan pekerjaan baru, baik di sektor penerbangan, seperti layanan ground handling, keamanan, dan logistik, maupun sektor non-penerbangan eperti transportasi local, perhtelan, dan jasa wisata.
  • Mendorong Berkembangnya UMKM lokal
    Dengan meningkatnya jumlah pengunjung atau wisatawan, maka produk lokal seperti makanan khas (seperti geblek, keripik pisang, dan wedang uwuh) serta kerajinan tangan (seperti batik motif geblek renteng) menjadi lebih dikenal dan diminati oleh pengunjung maupun wisatawan.
  • Meningkatnya jumlah wisatawan
    Sehingga memberikan dampak dalam mengenalkan kearifan budaya lokal kepada dunia, sehingga bisa dikenal ecara luas.
Dampak Tidak Langsung
  • Wisata Sekitar Semakin Dikenal
    Meningkatnya kunjungan wisatawan ke destinasi sekitar, seperti Pantai Glagah, Waduk Sermo, dan Kebun Teh Nglingggo.
  • Investasi Meningkat
    Menjadi daya Tarik bagi investor sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kawasan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
  • Efisiensi Distribusi Logistik
    Sebagai jalur distribusi ynag memudahkan pengiriman barang, baik secara nasional, maupun internasional.
  • Berkembangnya berbagai Sektor
    Memicu berkembangnya sector perhotelan, restoran, serta layanan wisata lainnya, seperti operator tur dan jasa antar-jemput. Sehingga memberikan peluang untuk membuka homestay maupun menyediakan jasa transposrtasi.

Dengan berdirinya YIA ini memeiliki dampak yang besar dalam perekonomian masyarakat sekitar. Dengan kemudahan akses perekonomian, jumlah wisatawan meningkat mencapai 10% hingga 20% per tahun.
Secara keseluruhan, YIA telah menjadi katalisator utama dalam peningkatan ekonomi masyarakat Kulon Progo. Bandara ini tidak hanya menjadi pintu gerbang bagi wisatawan, tetapi juga menjadi penggerak perubahan ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal. Kombinasi antara peningkatan peluang kerja, berkembangnya UMKM, serta bertumbuhnya sektor pariwisata dan perdagangan menjadikan YIA sebagai simbol kemajuan yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Namun, di balik potensi besar tersebut, tantangan utama yaitu memastikan bahwa manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pembangunanini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Sehingga tidak menimbulkan kesenjangan ekonomi yang hanya terfokus pada area tertentu.

Tempat Wisata

Sebagai Peningkat ekonomi masyarakat, Bandar Udara YIA juga membantu dalam meningkatkan pengunjung tempat wisata sekitar, khususnya di Kabupaten Kulon Progo.
Berdasarkan Kompas.com berikut beberapa tempat wisata yang ada disekitar YIA
Hutan Mangrove Kadilangu

Hutan Mangrove Kadilangu terletak di pesisir Pantai Pasir Kadilangu Kecamatan Temon. Hutan Mangrove ini memiliki daya tarik dengan mniatur dari bambu dan cocok menjadi spot foto.
Untuk mencapai Pantai Congot, pengunjung dapat menempuh sekitar 15 menit dari YIA.

Card image cap
Pantai Glagah

Pantai Glagah terletak di Kecamatan Temon, tepat di ujung barat Yogyakarta. Pantai ini merupakan wisata terdekat dengan bandara yang terkenal dengan keindahan pemecah ombaknya.
Untuk mencapai Pantai Glagah, pengunjung dapat menempuh sekitar 20 menit dari YIA.

Card image cap
Kebun Bunga Matahari Glagah

Kebun Bunga Matahari ini terletak di Kecamatan Temon, masih berad di kawasan Pantai Glagah, yang selalu menajadi incaran wisatawan untuk berburu foto instagramable.
Untuk mencapai Kebun Bunga Matahari Glagah dapat ditempuh sekitar 15 menit dari YIA.

Card image cap
Waduk Sermo

Rekomendasi bagi wisatawan yang menyukai kegiatan berperahu dan piknik. Di Waduk Sermo, pengunjung dapat bermalam dengan mendirikan tenda di sekitar waduk, menikmati pemandangan pepohonana dataran tinggi dan udara yang sejuk.
Waduk ini berjarak sekitar 16 km dari YIA dengan waktu tempuh 30-35 menit.

Card image cap
Kalibiru

Kalibiru terletak di Jalan Waduk Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, dan berada pada ketinggian sekitar 450 mdpl. Dengan memiliki pemandangan bukit dan Waduk Sermo, dan dilengkapi beberapa wahana HIGH rope dan Flying Fox.
Kalibiru dapat ditempuh dalam waktu 40-45 menit dengan jarak 20 km dari YIA.

Card image cap
Pule Payung

Pule Payung terletak di Dusun Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap. Tempat ini memiliki beberapa spot foto seperti angkasa, lolipop, flying fox, jembatan surga, sepeda langit, ayunan, wolu, gazebo, dan kursi kayu. Dengan view pemandangan bukit dan Waduk Sermo.
Tempai ini berjarak 20 km dari Bandara YIA dengan waktu tempuh sekitar 40-45 menit.

Card image cap